"PKBM AZ- ZAHRA""MEMBANGUN PERADABAN YANG BERMARTABAT" "MARI KITA TUNTASKAN WAJIB BELAJAR DUA BELAS TAHUN""TIDAK ADA KATA TERLAMBAT UNTUK BELAJAR"

Kelas Menulis Sabusabu

Kelas Sabusabu Desa Setara Peraduan Binjai: “Demi Cinta, Raih Cita-Cita”

Kelas Sabusabu Desa Setara: “Demi Cinta, Raih Cita-Cita”

PERADUAN BINJAI  – Suasana penuh inspirasi terasa di Desa Setara Peraduan Binjai hari ini, Sabtu (15/11/2025). Para peserta program Desa Setara mengikuti kelas menulis Sabusabu (Satu Bulan Satu Buku) dengan tema yang menyentuh: “Menulis Kisah Antara Cinta dan Cita-Cita”.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber Umi Yesi, seorang penulis sekaligus Ketua Yayasan Az Zahra Kepahiang. Dikenal aktif menggunakan tulisan sebagai media terapi, Umi Yesi membagikan pandangannya tentang bagaimana cinta dan cita-cita harus berjalan beriringan.

“Cinta dan cita-cita tidak bisa dipilih salah satu,” tegas Umi Yesi di hadapan para peserta. “Dia harus sejalan sebagaimana kedua mata kaki, saling melengkapi satu sama lain. Untuk itu, demi cinta, ku raih cita-cita.”

Melalui kelas ini, peserta diajak untuk menuangkan kisah mereka sekaligus mendapatkan motivasi untuk tidak pernah menyerah pada impian.

Program Desa Setara sendiri merupakan inisiatif jemput bola yang dirancang untuk memberikan kesempatan kedua bagi anak-anak putus sekolah. Melalui pendidikan kesetaraan, mereka didorong untuk kembali bersekolah dan mengejar masa depan yang lebih cerah.

Kegiatan ini menjadi bukti bahwa setiap orang berhak memiliki kesempatan kedua, dan melalui tulisan, mereka tidak hanya menyembuhkan luka tetapi juga membangun jembatan baru menuju cita-cita.

Mimpi Harus Ditulis, Menjadi Doa dan Penuntun Kehidupan

Mimpi Harus Ditulis, Menjadi Doa dan Penuntun Kehidupan 

Kabawetan, 30/10/2025- Kelas Menulis ini menghadirkan narasumber inspiratif, Umi Yesi. Dengan penuh semangat, Umi Yesi menyampaikan pesan kunci yang sangat berharga bagi para peserta didik:

💬 “Semua orang berhak punya mimpi. Tapi, mimpi itu wajib di tulis agar menjadi doa dan menjadi penuntun kehidupan.”

Pesan ini menjadi pengingat yang kuat, bahwa mimpi tidak boleh hanya berhenti di angan-angan. Ia harus diabadikan, ditransformasikan menjadi kata-kata, yang lantas berfungsi ganda: sebagai doa yang dipanjatkan dan sebagai penuntun yang jelas untuk langkah hidup sehari-hari.

Para siswa-siswi Paket B dan C Program Desa Setara pun diajak untuk merenungkan, memvisualisasikan, dan kemudian menuangkan semua cita-cita terbesar mereka ke dalam tulisan. Setiap coretan pena di atas kertas bukan sekadar rangkaian kata, melainkan janji diri dan peta jalan menuju masa depan yang mereka impikan.

Kegiatan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kemampuan literasi dan menulis para peserta, tetapi yang lebih penting, menanamkan keyakinan bahwa dengan menuliskan mimpi, mereka telah mengambil langkah pertama dan terpenting untuk bergerak maju.

Mereka diajarkan bahwa untuk meraih cita-cita, bermimpi saja tidaklah cukup, melainkan harus diikuti dengan aksi nyata, yang dimulai dari komitmen untuk menuliskannya.

Kelas Menulis hari ini di Desa Sidorejo menjadi bukti nyata bahwa Program Desa Setara benar-benar menciptakan kesempatan yang setara bagi setiap individu untuk membangun kembali impian mereka melalui pendidikan dan literasi, dengan harapan agar kelak, mimpi yang tertulis itu benar-benar menjadi kenyataan.

Kita nantikan kisah dan mimpi anak desa ini di buku yang akan kami cetak dan terbitkan oleh TBM Cahaya Kepahiang dan Penerbit Yayasan Az Zahra Kepahiang

Literasi Spiritual Ponpes EHQ Embong Ijuk

Zahra Publishing. Literasi Spiritual Ponpes EHQ Embong Ijuk

Literasi pertama dalam Islam adalah turunnya surat Al alaq ayat 1-5 yang berisi perintah MEMBACA. Bacaan pertama masyarakat muslim adalah Al-Qur’an.

Hal inilah yang membuat Ustadz Juli Akhirin pimpinan Pondok Pesantren Enterpreneur Hafiz Qur’an mengundang Umi Yesi dan tim TBM Cahaya untuk melatih ustadz dan ustadzah agar bisa menulis buku. Ada 9 peserta yang mengikuti kegiatan tersebut, dan semua adalah para Asatidz di ponpes EHQ.

Dari TBM Cahaya hadir Kms Fahrudin beserta anggotanya yaitu Ariansi dan Eni Lastari.

Dengan tema Literasi Spiritual, Umi Yesi menyampaikan tips menulis itu MUDAH karena menulis adalah BERCERITA. Kegiatan ini adalah program unggulan TBM Cahaya dalam rangka membumikan gerakan literasi Indonesia melalui Kelas Menulis Sabusabu (satu bulan satu buku)

Kita tunggu hasil karya mereka ya.

Bismillah

 

 

Kegiatan PKW Batik Diwo Kepahiang