"PKBM AZ- ZAHRA""MEMBANGUN PERADABAN YANG BERMARTABAT" "MARI KITA TUNTASKAN WAJIB BELAJAR DUA BELAS TAHUN""TIDAK ADA KATA TERLAMBAT UNTUK BELAJAR"

FPPI Kepahiang

PKBM Bermitra dengan Rumah BUMN, Siap Meningkatan Kualitas Hidup Perempuan di Kepahiang

Agung Yudha Prawira, Direktur Pengelola Rumah BUMN PLN Jambi dan Kepahiang hadir dalam pembukaan program peningkatan kualitas hidup perempuan (PKH-P) yang diadakan PKBM Az zahra Kepahiang, Jumat, 18 September 2020.

Beliau menyampaikan bahwa Rumah BUMN siap membantu PKBM Az zahra Kepahiang untuk keberlanjutan program PKH P melalui pendampingan dan akses permodalan. Karena kegiatan keterampilan berupa pernak pernik souvenir pernikahan ini adalah peluang usaha yang cukup menjanjikan. Hal ini sejalan dengan program di Rumah BUMN yang Ia pimpin.

Rumah BUMN bertujuan sebagai rumah bersama untuk mendukung Pemberdayaan ekonomi kerakyatan, khususnya bagi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk menjadi tempat berkumpul, belajar dan mendapat binaan agar menjadi UMKM Indonesia yang berkualitas

Go Modern, Go Digital, dan Go Online

Serta mendorong para pelaku UMKM dalam menjawab tantangan Peningkatan kompetensi, seperti Riset dan Target Pasar, Proses Produksi dan Pemasaran serta Quality Management hingga Kemudahkan akses Permodalan.

Program Rumah Kreatif BUMN

  • Pelatihan
  • Pendampingan
  • Pemasaran
  • Akses Permodalan
  • Pinjaman Lunak
  • Bantuan Mitra

Setelah kegiatan PKH-P ini selesai dan peserta telah memiliki skills atau keterampilan usaha, maka Rumah BUMN akan bermitra dengan PKBM dalam meningkatkan kualitas hidup perempuan di Kepahiang.

Slamet Imam: Perempuan Sekarang dan Perempuan Masa Kelam

Slamet Imam Wakhyudin, Sahabat ZCD Baznas RI menjadi narasumber dalam kegiatan Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan (PKH-P) yang diadakan oleh PKBM Az Zahra Kepahiang, 18 September 2020.

Sekarang, perempuan dimuliakan. Ketika Islam datang, ia mengangkat derajat perempuan dan mengembalikannya kepada keadaannya sebagai manusia yang layak. Allah Subhaanahu Wata’ala berfirman (yang artinya), “Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya Kami telah menciptakan kalian menjadi pria dan wanita.” (QS. Al Hujurat:13). Di sini Allah Subhaanahu Wata’ala menyebutkan bahwa wanita adalah sekutu pria dalam status kemanusiaan.

Islam telah menjamin kemerdekaan kaum perempuan dalam kepribadiannya dan menjadikan mereka sebagai pewaris, bukan barang yang diwarisi.

Beliau juga menyampaikan bahwa perempuan dimasa kelam sangat tragis nasibnya. Contoh peradaban Yunani, pada 2000-1450 SM perempuan merupakan alat pemenuhan naluri seks laki-laki. Mereka diberi kebebasan sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan dan selera tersebut, dan para perempuan dipuja untuk itu. Patung-patung telanjang yang terlihat dewasa ini di Eropa adalah bukti dan sisa pandangan itu.

Peradaban Romawi 750 SM menjadikan perempuan sepenuhnya berada di bawah kekuasaan ayahnya. Setelah kawin, kekuasaan pindah ke tangan suami. Kekuasaan ini mencakup kewenangan menjual, mengusir, menganiaya, dan membunuh. Ini berlangsung hingga Abad ke-5 Masehi. Segala hasil usaha perempuan menjadi milik keluarganya yang laki-laki.

Peradaban Hindu dan Cina tidak lebih baik dari yang lain. Hak hidup bagi seorang perempuan yang bersuami harus berakhir pada saat kematian suaminya. Istri harus dibakar hidup-hidup pada saat mayat suaminya dibakar. Tradisi ini baru berakhir pada Abad ke-17 Masehi.

Peradaban Arab jahiliyah dengan peradaban kuno lain dalam memperlakukan Perempuan. Ketika anak perempuan lahir maka keluarga akan merasa menanggung aib yang memalukan. Sehingga anak perempuan harus dikubur hidup-hidup. Jika tidak dikubur pun Perempuan akan dipelihara namun diperlakukan secara tidak manusiawi.

Nah, beruntunglah anda menjadi perempuan dimasa sekarang. Maka, ikuti kegiatan PKH P ini sampai akhir sehingga tercipta perempuan yang berkualitas, pesan Pak Slamet Imam mengakhiri materinya hari ini.

Efie Hidayatullah: Perempuan Harus Ikuti Perkembangan Zaman

EFIE MUHAFILAH HIDAYATULLAH, isteri Bupati Kepahiang Dr.Ir Hidayatullah Syahid, M.M.IPU hadiri Pembukaan Kegiatan Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan (PKH-P) di Aula PKBM Az zahra Kepahiang, Jumat, 18 September 2020.

Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa perempuan harus ikuti perkembangan zaman, terutama di masa serba online saat ini. Perempuan harus membentuk komunitas, bekerjasama dan giat belajar agar tak ketinggalan informasi.

Pemberdayaan perempuan dalam bentuk program peningkatan kualitas hidup perempuan seperti ini harus sering dan rutin dilaksanakan, terutama perempuan di pedesaan.

“Saya salut dan bangga dengan PKBM Az zahra Kepahiang ini, mereka sudah membantu pemerintah dalam hal peningkatan SDM Perempuan. Kegiatan seperti ini akan saya dukung penuh selaku Ketua Tim Pengerak PKK Kabupaten. Hasil keterampilannya nanti dapat kita bantu pasarkan dan mengisi Stand HUT Kabupaten Kepahiang bulan Januari yang akan datang”

Kegiatan PKH-P hari ini dibuka oleh Wakil Bupati Kepahiang yang diwakili oleh Pak Burlian, SE. Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesra. Dan dihadiri Ibu Suryani, M.Pd. Kabid Pembinaan PAUD dan PNF Dinas Dikbud Kab Kepahiang, Ibu Sri Kurniaty Kabid Pemberdayaan Perempuan DPKBP3A Kab Kepahiang dan Pengurus Forum Pemberdayaan Perempuan Indonesia (FPPI) Kabupaten Kepahiang.

Kegiatan PKW Batik Diwo Kepahiang