"PKBM AZ- ZAHRA""MEMBANGUN PERADABAN YANG BERMARTABAT" "MARI KITA TUNTASKAN WAJIB BELAJAR DUA BELAS TAHUN""TIDAK ADA KATA TERLAMBAT UNTUK BELAJAR"

FPPI Kepahiang

Bupati Kepahiang: Wujudkan Perempuan Kepahiang yang Mandiri dan Trampil

Rangkaian kegiatan Program Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan (PKH-P) di PKBM Az zahra Kepahiang telah selesai dilaksanakan. Kegiatan ini mendapat perhatian khusus Ibu Neti Herawati, S.Sos. Plt Bupati Kepahiang dan juga Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kepahiang.

Melalui pesan singkat beliau berpesan kepada 25 orang perempuan yang rutin berlatih dan berkarya membuat pernak-pernik souvenir dan hantaran pernikahan.

“Tetap semangat dan lanjutkan kreatifitas yang sudah ada, perempuan harus bisa mandiri dan punya keahlian serta kecerdasan. Ketika ada hal atau masalah kita bisa mengambil sikap dalam menghadapi kehidupan ini. Baik ekonomi, sosial, politik dll. Perempuan harus sehat dan ikhlas dalam pengertian positif dan logis” pesan beliau melalui whatsapps pribadi dengan Umi Yesi, Ketua PKBM Az zahra Kepahiang dan juga Ketua DPC Forum Pemberdayaan Perempuan Indonesia (FPPI) Kabupaten Kepahiang.

Kegiatan PKH-P ini dibuka pada tanggal 18 September 2020 oleh Pak Burlian, SE. Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesra. Kemudian praktek keterampilan membuat aneka souvenir oleh Ibu Nurhayati Pimpinan IKM Sumber Hayati dan praktek kreasi jasa hantaran pengantin oleh Ibu Dyah Puspaningrum pemilik jasa hantaran Dyah Kreasi Palembang. Kegiatan praktek telah dilaksanakan selama 8 hari tatap muka.

Melalui WA Story dan grup pemberdayaan perempuan Ibu Bupati ikut memantau dan memberi masukan kepada peserta agar lebih giat berkreasi dan berkarya. Beliau juga menyarankan agar produk hasil karya peserta dapat dipasarkan melalui outlet dan kios tersendiri. Semoga PKH perempuan ini dapat menciptakan perempuan Kepahiang yang mandiri dan trampil sehingga Misi daerah Maju Mandiri dan Sejahtera dapat tercapai.

Rayakan Hari Batik, FPPI Viralkan Batik Diwo Kepahiang

DPC Forum Pemberdayaan Perempuan Indonesia (FPPI) Kabupaten Kepahiang merayakan hari batik nasional dengan memviralkan batik Diwo Kepahiang. Mereka ramai-ramai menshare foto bertema batik Diwo ke akun facebook, IG dan stori WA.

Sejarah hari batik dimulai pada Januari 2009, UNESCO menerima pendaftaran batik Indonesia secara resmi dan dilakukan pengujian tertutup di Paris pada Mei di tahun yang sama. Dari lima domain penilaian, batik memenuhi tiga domain, yaitu tradisi dan ekspresi lisan, kebiasaan sosial dan adat istiadat masyarakat ritus, perayaan-perayaan serta kemahiran kerajinan tradisional. Dan akhirnya pada 2 Oktober 2009 batik ditetapkan sebagai daftar Intangible Cultural Heritage (ICH) UNESCO atau Warisan Budaya Takbenda (WBTb) pada sidang UNESCO di Abu Dabhi.

Kabupaten Kepahiang memiliki budaya kerajinan batik, Batik Diwo Kepahiang. Kerajinan ini sudah dimulai antara tahun 1985 hingga 1990-an, dan saat ini sudah ada 465 pengrajin batik yang telah dilatih oleh PKBM Az Zahra Kepahiang, IKM Sumber Hayati, BDI Padang dan BLK Kepahiang.

Dikutip dari Tempo.co dari berita berjudul ‘Hikayat Kain Batik dari Tanah Sumatera‘ menyebutkan bahwa Batik Diwo merupakan varian dari Batik Kaganga yang menampilkan aksara Kaganga (aksara Rejang) yang berati Kepahiang. Bedanya lagi dengan Batik Kaganga, terdapat corak daun teh dan daun kopi  yang mengelaborasi aksara Rejang tersebut.

Saat ini sudah ada rumah kreatif batik diwo yang beralamat di Desa Sidorejo Kecamatan Kabawetan. Di sana rutin kegiatan membantik diperagakan setiap hari Sabtu jam 13.00 – 16.00 wib dan setiap hari Minggu jam 09.00-14.00 wib.

Dengan suasana indahnya pegunungan dan rimbunnya kebun teh Kabawetan yang terkenal dengan Mountain Valley Kepahiang para pengrajin batik beraksi. Masyarakat dan wisatawan dapat ikut menikmati sensasi batik diwo kepahiang di sana.

Ayo…kunjungi rumah kreatif batik diwo kepahiang. Jadikan batik sebagai identitas bangsa. Bangga memakai batik. Selamat Hari Batik Nasional ke-11 tahun 2020.  

IKM Sumber Hati: Perempuan Harus Kreatif dan Inovatif di Masa Pandemi

Nurhayati, Pimpinan IKM Sumber Hayati yang beralamat di Desa Tebat Monok Kec Kepahiang. Kab Kepahiang. Prov Bengkulu menyampaikan bahwa Perempuan Kepahiang harus kreatif dan inovatif jika ingin meningkatkan kualitas hidupnya.

Wabah pandemi covid 19 belum berakhir, pekerjaan perempuan bertambah banyak. Mulai dari mengurus rumah tangga, menjadi guru bagi anak yang sekolah di rumah dan harus membantu perekonomian keluarga akibat banyak suami yang “dirumahkan” saat pandemi ini.

Hal ini tentu menyulitkan banyak perempuan. Maka program PKH perempuan yang dikelola oleh PKBM Az zahra Kepahiang ini menjadi alternatif meningkatkan perekonomian keluarga.

Untuk memulai usaha dengan modal yang minim bahkan cenderung tidak ada maka dibutuhkan kreatifitas dan inovasi. Salah satunya melalui keterampilan membuat pernak pernik souvenir seperti bros jilbab, gantungan kunci, mainan kulkas dan lain sebagainya.

Selain mengunakan bahan yang harganya murah, peserta dapat membuat aneka souvenir ini di rumah masing-masing di sela aktifitas rumah tangganya. Kegiatan PKH P ini akan dilaksanakan selama 8 kali pertemuan, dan disepakati prakteknya setiap hari Kamis.

Kegiatan PKW Batik Diwo Kepahiang