SENANDIKA Terapi Luka Batin (Inner Child)

Deskripsi

Judul : Senandika Terapi Luka Batin (Inner Child)

Penulis: Umi Yesi, dkk

Tebal hal: 150

Ukuran buku: A5

ISBN: Dalam Proses

Senandika sama seperti curhat yang diindahkan dan dimaniskan, dengan pemilihan kata yang menggugah perasaan. Curhatan itu bisa bernilai sastra, selama rasanya mampu disampaikan dengan cara yang indah dan dalam.

Senandika menyuguhkan pergulatan hati penulisnya. Tidak peduli bersumber dari pengalaman sendiri atau orang lain, senandika pada umumnya menggunakan sudut pandang orang pertama atau POV1, yaitu aku. Seolah-olah penulislah yang menjadi tokoh utamanya, walau kenyataannya tidak selalu.

Perbedaan yang paling mencolok dari cerpen adalah tidak adanya dialog dalam senandika. Semuanya murni hanya ungkapan hati. Ya, sama seperti saat kita menulis diary. Kalau ingin menggambarkan sebuah dialog, tuangkan dalam wujud narasi.

Buku ini adalah kumpulan senandika yang ditulis oleh para penulis di komunitas Kelas Menulis Sabusabu (Satu bulan satu buku) TBM Cahaya dibawah naungan Yayasan Az Zahra Kepahiang. Kegiatan dilakukan pada 8 Februari 2024 dengan tema Terapi Luka Batin (Inner Child). Bertempat di TPA Almeera Day Care Kelurahan Kampung Pensiunan.

Menulis senandika dapat menjadi terapi luka batin. Dengan menulis rasa dapat mencurahkan luka yang terpendam. Berani menulis berarti berani mengakui dan menerima kondisi yang ada. Penerimaan terhadap rasa itu sebagian dari obat.