Pelatihan Kader TBC ‘Aisyiyah
Kepahiang, 7/8/2019. Pelatihan Kader TBC ‘Aisyiyah
Tuberculosis (TBC) adalah penyakit infeksi yang menular, disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini sangat berbahaya dan gampang menular kepada orang di sekitarnya. Oleh karena itu organisasi perempuan ‘Aisyiyah diberi amanah oleh Gubernur Bengkulu untuk ikut berperan dalam pengurangan penyakit ini. Dengan tema Gerakan ‘Aisyiyah Sehat Mewujudkan Kecamatan Bebas Tuberkulosis. Hal ini disampaikan oleh Ibu Wati Herlina anggota Dewan Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Bengkulu saat pembukaan acara Pelatihan Kader TBC ‘Aisyiyah hari ini di aula pertemuan gedung Muhammadiyah Kepahiang. Turut hadir dalam pembukaan tersebut Bapak Sapta Lasta Putra, S.Sos. Camat Kepahiang, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepahiang yang diwakili Bapak Mgs Hasim, Ketua Muhammadiyah yang diwakili oleh Bapak Supri Hadi, S.Pd.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Kabupaten Kepahiang, Mulyanti, S.Pd.Aud melaporkan bahwa peserta Pelatihan Kader TBC ini berjumlah 25 orang yang akan mengemban tugas sebagai kader di 3 Kecamatan sebagai sasaran tahun 2019 yaitu Kecamatan Kepahiang, Kecamatan Tebat Karai dan Kecamatan Ujan Mas. Sebelumnya pada tanggal 19 Juli 2019 telah dilakukan Sosialisasi Penanggulangan Tuberkulosis yang dibuka secara resmi oleh Bapak Hidayattullah Syahid Bupati Kepahiang, dan dihadiri oleh dinas/instansi terkait serta Camat dan Kepala Desa sebagai lokus sasaran.
Pelatihan kader TBC ini akan dilaksanakan dari tanggal 7 s.d 9 Agustus 2019 dengan narasumber dan fasilitator TBC yang telah berpengalaman dibidangnya. Hari ini pemateri Ibu Lidiawati Saragih, SKM wakil supervisor Dinas Kesehatan Kabupaten Kepahiang menyampaikan tentang Program Nasional Penanggulangan TBC dan Informasi umum tuberculosis. Selanjutnya Bapak Chandra Buana dan Bapak Ujang Sutrisno sebagai fasilitator yang akan mengisi materi tentang pemberdayaan masyarakat dalam penanggulangan TBC; penemuan kasus; investigasi kontak dan rencana kegiatan; pendampingan pada pasien TBC; komunikasi efektif.
Para kader diharapkan mengetahui gejala-gejala TBC, antara lain gejala utama batuk berdahak maupun tidak berdahak lebih dari 2 minggu, dan gejala tambahan seperti sesak napas, badan lemas, nafsu makan menurun, berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik dan demam meriang lebih dari satu bulan.
Dan perlu disampaikan kepada masyarakat bahwa penderita sakit TBC dapat disembuhkan dengan berobat sampai tuntas. Biasanya pengobatan rutin selama 6 s.d 8 bulan. Dan perlu juga dipahamkan bahwa penyakit ini bukan disebabkan oleh guna-guna atau kutukan. Bukan pula penyakit turunan. Sebagian besar kuman TBC menyerang paru-paru, tetapi dapat juga mengenai bagian tubuh lainnya seperti tulang, kelenjar, kulit dll. TBC dapat menyebabkan kematian bila tidak diobati segera.
Nah, bagi masyarakat yang menderita TBC harap segera berobat ke Puskesmas terdekat atau memberitahu kader-kader TBC yang sudah dilatih ini. Mereka siap mendampingi dan membantu pasien sampai sembuh. Insyaallah…!
Tinggalkan Balasan