Wakil Bupati: Kewirausahaan Batik Diwo Menjadikan Perempuan Berdaya
Neti Herawati, S.Sos Wakil Bupati Kepahiang membuka kegiatan Sosialisasi Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) yang diselenggarakan PKBM Az zahra Kepahiang bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada satuan kerja Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan Ditjen PAUD dan DIKMAS Tahun Anggaran 2019.
Bunda Netti, (panggilan akrab beliau) menyampaikan bahwa tingkat kekerasan terhadap perempuan dan anak masih sangat tinggi di Kepahiang, sehingga perlu adanya upaya agar perempuan berdaya. Perempuan berdaya artinya adalah perempuan yang mempunyai kemampuan, baik dari segi ilmu pengetahuan maupun segi keterampilan atau wirausaha. Kewirausahaan Batik Diwo dapat menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan ekonomi keluarga sehingga perempuan memiliki pendapatan. Dapat membantu meringankan beban keuangan rumah tangga.
Hadir juga dalam kegiatan tersebut Dr. Hartono, M.Pd Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kepahiang, Erlan Kanedi, SE Kabid Destinasi Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kab. Kepahiang, Su’urdi Camat Kabawetan dan Hartono Kepala Desa Sidorejo Kecamatan Kabawetan.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kepahiang menyambut baik gebrakan yang dilakukan oleh PKBM Az Zahra Kepahiang dalam memberdayakan masyarakat terutama perempuan melalui Batik Tulis. Batik Diwo adalah warisan leluhur Kepahiang yang hampir punah. Maka perlu kita hidupkan kembali. Kita bisa mencontoh Kota Solo yang sangat terkenal dengan batiknya. Harapannya ke depan ada kampung batik yang menjadi daya tarik wisatawan dalam dan luar negeri untuk datang ke Kepahiang.
Menyikapi curhat Umi Yesi berkenaan adanya perubahan nomenklatur bagi lembaga Pendidikan Nonformal, dimana sebelumnya dibawah naungan Direktorat PAUD dan Dikmas berubah dan melebur menjadi Direktorat PAUD dikdasmen, beliau meyakinkan bahwa program pendidikan masyarakat seperti ini tidak akan dihilangkan, justru akan semakin diperkuat dan di dukung dengan pendanaan serta sarana dan prasarana yang memadai.
“Jangan khawatir Umi Yesi,… Pemerintah Daerah dan saya pribadi sudah mengakui kinerja tim Az Zahra dalam melakukan pendidikan masyarakat marginal di Kepahiang ini. Kami akan rugi jika az Zahra tidak melakukan aksi-aksi dan praktik baik seperti ini lagi. Sebab tidak banyak lembaga yang mau dan mampu mengelola masyarakat dengan baik seperti yang Umi dkk lakukan melalui PKBM ini. Jadi Teruslah berkarya….kami siap mendukung” pesan beliau mengakhiri sambutannya.
Kamipun bertepuk tangan dan berterimakasih atas support dan pengakuan ini. Semoga di tahun 2020 nanti akan lebih baik dalam layanan kepada masyarakat dan manajemen lembaga nonformal yang semakin mumpuni.
Selamat membatik….selamat berkarya…!
Doakan Az Zahra tetap ada untuk mendampingi dan melayani perempuan serta anak yang bermasalah di Kabupaten Kepahiang yang kita cintai ini. Aamiin
Tinggalkan Balasan