Workshop SAGUSAKU (Satu Guru Satu Buku)
Kepahiang, 25/8/2018. Dengan tema Menggali Ragam Budaya di Bumi Sehasen, Forum Guru Inovatif Kabupaten Kepahiang mengadakan kegiatan workshop SAGUSAKU (Satu Guru Satu Buku) yaitu bimbingan menulis buku hingga terbit ber ISBN dan bebas biaya cetak. Kegiatan ini akan dilaksanakan selama 2 hari yaitu sabtu-minggu, 25 s/d 26 Agustus 2018 bertempat di aula gedung serbaguna Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kepahiang. Dengan narasumber sagusaku nasional Bambang Sugiantoro, M.Pd
Workshop ini di ikuti oleh 50 orang peserta dari unsur Pendidik dan Tenaga Kependidikan jenjang PAUD/TK/SD/SMP/SMA/sederajat di mulai pada pukul 09.00 wib dan di buka secara resmi oleh Susianti, SP Kasi Kurikulum Dikdas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kepahiang dan di hadiri juga oleh ketua Dharmawanita Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kepahiang.
Materi yang di bahas hari ini adalah motivasi menulis, penulisan judul, dan pembuatan artikel. Masing masing peserta wajib mempraktikkan materi yang di sampaikan narasumber dalam bentuk tulisan artikel. Kegiatan workshop menjadi hidup dan bertambah semangat ketika ada beberapa peserta yang di minta maju ke depan untuk memberikan testimoni berkenaan dengan kegiatan menulis ini.
Desi Rusnita, S.Pd adalah guru berprestasi tingkat nasional jenjang SD tahun 2015 memberikan beberapa tips cara menulis dengan lancar dan menarik. Beliau telah berhasil menerbitkan buku dan masuk sebagai nominasi festival literasi kemdikbud tahun 2018 dengan judul bukunya Impian Rara. Tips menulis asyik menurut Desi adalah mempunyai buku saku kecil yang dapat di gunakan untuk menulis setiap ide atau gagasan yang menarik. “Menulis harus rutin meski belum sempurna. Catat setiap ide yang muncul. Jangan khawatirkan tata bahasanya terlebih dahulu. Tetaplah menulis, hingga menjadi peristiwa yang saling terkait di setiap ide tersebut. Tata bahasa yang baku dapat di lakukan oleh tim editor”, ujar desi menyemangati.
Ramdania, S.Pd belajar menulis melalui program online yang dilaksanakan oleh seamolec. Berkat aktif dalam kelas online tersebut beliau aktif menulis dan akhirnya terpilih menjadi nominasi lomba karya tulis perlindungan guru yang di selenggarakan oleh kesharlindung kemdikbud. Saat ini bu Ram memiliki buku yang terbit dalam bentuk buku elektronik, dan dapat di nikmati dan dibaca oleh masyarakat luas.
Elfi Adriyani, M.Pd mendapat hadiah laptop saat menjuarai LKTI Tingkat Kabupaten tahun 2017 yang di selenggarakan oleh Radar Pat Petulai dengan judul upaya membangun sekolah yang berdisiplin melalui penanaman nilai nilai berkarakter di Sekolah Dasar Negeri 04 Merigi Kabupaten Kepahiang.
Umi Yesi, panggilan akrab Ketua PKBM Az Zahra Kepahiang ikut berkomentar mengenai kegiatan menulis di pendidikan nonformal. Beliau bercerita tentang menulis buku melalui rangkuman percakapan whatsApp group (group WA) hingga terbit sebuah buku berjudul Membangun Indonesia lewat Keberagaman. Buku tersebut menjadi rujukan dan laris manis di kalangan pengiat pendidikan nonformal.
Terakhir testimoni di sampaikan oleh Ahmad Muslim, M.Pd.Mat selaku ketua Forum Guru Inovatif Kabupaten Kepahiang dan juga guru berprestasi nasional tahun 2013 dengan artikel tentang kebijakan kepala sekolah. Beliau menyampaikan bahwa output yang hendak di capai dari kegiatan ini adalah agar PTK gemar menulis, menuangkan ide ide kreatifnya hingga menjadi buku dan dapat di baca masyarakat serta menjadi bagian dari gerakan literasi di Indonesia. Artikel artikel yang di buat oleh peserta hari ini akan di kumpul menjadi satu buku dan di terbitkan oleh sagusaku nasional.
Sebelum sesi sore berakhir, narasumber berpesan bahwa menulis merupakan bagian dari dinamika kehidupan manusia, “Tulisan bukanlah gores pena semata, tetapi ia merupakan pembuka jendela dunia”. Maka semangatlah dalam menulis…karena ini adalah bagian dari ibadah dan dapat menjadi angka kredit kenaikan pangkat bagi guru PNS.
“Ayo selesaikan tulisannya ya bapak ibu…kita ketemu lagi besok, untuk presentasi dan penilaian”, tutup pak Bambang sambil tersenyum.
Tinggalkan Balasan