"PKBM AZ- ZAHRA""MEMBANGUN PERADABAN YANG BERMARTABAT" "MARI KITA TUNTASKAN WAJIB BELAJAR DUA BELAS TAHUN""TIDAK ADA KATA TERLAMBAT UNTUK BELAJAR"

Dulu Susah, Sekarang Aisyiyah Luar Biasa

 

Namanya Hj. Zubaidah (70 tahun) salah satu sesepuh yang mendapat kunjungan dan bingkisan lebaran dari Aisyiyah hari ini. Beliau adalah pengerak pertama cabang Aisyiyah di Kecamatan Ujan Mas, tepatnya di Desa Pungguk Meranti.

Melihat fisiknya yang masih kuat dan sehat di usia 70 tahun membuktikan bahwa perempuan ini adalah kader terbaik yang sudah malang melintang dalam organisasi perempuan tertua di Indonesia ini. Senyum manis disertai gigi yang masih utuh dan rapi selalu tersungging dari bibirnya. Sesekali dia mengoceh tentang awal perjuanganya mendirikan Aisyiyah di Ujan Mas. Kamipun mendekat duduk disampingnya, siap mendengarkan kisahnya.

“Dulu ngurus Aisyiyah ini susah sekali. Tempat tidak ada, masyarakat juga sedikit, rumahpun masih jarang-jarang. Apalagi dana…tidak ada..tidak ada dana samasekali. Kami iuran secangkir kopi untuk membeli piring dari kaleng jika ada kegiatan di masjid atau pengajian.” Dia mengawali kisahnya.

“Sejak kapan Nenek ngurus Aisyiyah ini?” tanyaku penasaran dengan gambaran kondisi saat itu.

“Tahun 1966 saya menikah dan ikut suami ke sini. Bapak saya H. Mujim menjabat Ketua Muhammadiyah saat itu. Sehingga saya diamanahi jadi Ketua Aisyiyah cabang Ujan Mas. Saya merangkap jadi ketua, sekretaris, ngajar ngaji dan juga tukang bersih-bersih. Hehehe….”

“Kenapa begitu? Tidak ada orang lain?” tanyaku lagi.

“SDM sangat minim, apalagi masalah administrasi. Saya ini hanya tamat SD, cuma bisa baca. Tapi ayah saya selalu support. Dan Alhamdulillah ada beberapa teman yang bantu juga, Rahimah, Sempurna, Maidihal, Subaidah dan Rubayah. Mereka itu termasuk sesepuh yang membantu saya mengurus Aisyiyah di sini. Semua sudah meninggal kecuali Rahimah dan Rubayah ini” dia menepuk bahu nenek Rubayah yang duduk disampingnya. Nek Rubayah tersenyum dan mengangguk tanda mengiyakan penjelasannya.

“Nah…hari ini Aisyiyah berusia 103 tahun, sudah seabad lebih. Apa pesan nenek untuk kami sebagai pengurus saat ini?”

“Dulu sangat susah, sekarang zaman sudah berubah. Orangnya sudah pintar-pintar dan sarana prasarana sudah ada dan banyak. Saya berharap Aisyiyah tetap berdiri kokoh dan menjadi luar biasa. Bertambah hebat dan dapat membantu sesama dengan lebih baik lagi. Terutama perempuannya…harus kuat dan sholehah”

“Aamiin” kami ramai-ramai mengaminkan harapan nenek Zubaidah tersebut.

Tak lupa Ketua PDA Kepahiang, Ibu Mulyanti menyampaikan ucapan terimakasih dan memberikan bingkisan lebaran sebagai bentuk penghormatan kepada sesepuh aisyiyah ini.

“Ini Nek…sedikit bingkisan untuk nenek, kami sangat bangga dan haru atas perjuangan nenek membangun Aisyiyah ini dari dulu hingga sekarang. Terimakasih banyak yo nek”

“Alhamdulillah….terimakasih juga, selama 54 tahun saya di Aisyiyah, baru sekali ini mendapat bingkisan begini. Semoga kalian sehat dan berejeki banyak ya nak” ujar nek Zubaidah terharu. Kamipun bersalaman kepada beliau dan nek Rubayah. Tak lupa foto bersama sebagai bentuk dokumentasi dan bukti bahwa kami peduli sesepuh-sesepuh ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

three − 2 =

Kegiatan PKW Batik Diwo Kepahiang