"PKBM AZ- ZAHRA""MEMBANGUN PERADABAN YANG BERMARTABAT" "MARI KITA TUNTASKAN WAJIB BELAJAR DUA BELAS TAHUN""TIDAK ADA KATA TERLAMBAT UNTUK BELAJAR"

Paket A setara SD

Senyum Terakhir Regi dan Harapan Anak Thalasemia di Kepahiang

Regi, (14 tahun) anak yang mengidap Thalasemia, penyakit kelainan darah yang diakibatkan oleh faktor genetika, sehingga menyebabkan protein yang ada di dalam sel darah merah (hemoglobin) tidak berfungsi secara normal.

Thalasemia adalah kelainan darah yang diturunkan dari orang tua. Kelainan ini membuat penderitanya mengalami anemia atau kurang darah. Kurang darah yang dialami penderita thalasemia akan menimbulkan keluhan cepat lelah, mudah mengantuk, hingga sesak napas. Akibatnya, aktivitas penderita thalasemia akan terganggu.

Ananda Regi baru diketahui menderita Thalasemia setelah berumur 10 tahun. Dan baru transfusi darah sebanyak 3 kali. Selanjutnya putus obat hingga tiga tahunan. Padahal Thalasemia merupakan kelainan genetik yang berkepanjangan, sehingga perawatannya perlu dilakukan seumur hidup. Penderita thalasemia akan melalui transfusi darah berulang untuk menambah sel darah yang kurang.

Dan penyakit ini sebenarnya dapat dideteksi sejak dini. Sejak anak usia empat bulan penyakit thalasemia dapat terdeteksi, sehingga untuk pengobatan yang tepat bisa membuat penderita lebih cepat tertangani dengan baik.

Kini Regi telah tiada, dia kembali menghadap Rabbnya dengan senyuman. Senyuman yang akan dikenang banyak orang. Orang-orang yang peduli dengan anak seperti Regi. Menurut info dari Komunitas Pecinta Anak Thalasemia, Ibu-Ibu Isteri Keluarga Anggota Dewan (IKAD) Kepahiang, ada 15 anak thalassemia di Kepahiang. Dan mereka masih berusia muda belia, seumuran Regi.

Melakukan transfusi darah secara teratur pada anak penderita thalasemia dilakukan untuk mengurangi komplikasi anemia dan eritropoesis yang tidak efektif. Hal ini dilakukan juga untuk membantu proses pertumbuhan dan perkembangan anak serta memperpanjang harapan hidup pada penderitanya.

Untuk membantu anak-anak thalassemia ini diperlukan banyak pendonor darah. Maka setiap dua minggu sekali ibu-ibu IKAD ini berusaha mencari dan mengiventarisir orang-orang yang mau mendonorkan darahnya.

Bagi masyarakat yang mau mendonorkan darahnya dapat menghubungi Ibu Reka (IKAD) di nomor 0821-1173-8555 atau ke Umi Yesi (FPPI Kepahiang) di nomor 0852-6788-7453. Mari kita selamatkan Regi-Regi yang lain.

Selamat jalan Regi…surga menantimu nak!

Ketua FPPI kunjungi Anak Thalasemia agar kembali bersekolah dan rutin transfusi darah

Regi Patrio, dinyatakan menderita sakit Thalasemia sejak berumur 1,5 tahun. 

Thalasemia merupakan kelainan genetik yang berkepanjangan, sehingga perawatannya perlu dilakukan seumur hidup. Penderita thalasemia akan melalui transfusi darah berulang untuk menambah sel darah yang kurang. Penyakit thalasemia dapat menyebabkan komplikasi berupa gangguan tumbuh kembang, kerusakan tulang, hingga penyakit jantung.

Sayangnya, Regi putus berobat, sejak Oktober 2017 Regi tidak lagi berobat medis dan tranfusi darah. Orangtua Regi lebih memilih berobat kampung dengan cara dimandikan dan diberi ramu-ramuan.

Kondisi Regi saat ini seperti anak usia 7 tahun dengan postur tubuh layu, perut buncit dan kedua kaki yang mengecil dan tidak bisa berdiri dan berjalan sebagaimana mestinya.

Regi tidak mau tranfusi darah lagi karena pernah mengalami kejang saat tranfusi darah tiga tahun yang lalu.”  ujar Pak Suanto, ayah Regi yang berprofesi sebagai tukang becak.

Umi Yesi, Ketua Yayasan Az zahra Kepahiang sekaligus Ketua Forum Pemberdayaan Perempuan Indonesia (FPPI) Kab Kepahiang langsung berkunjung untuk menengok kondisi Regi. 

Saat ini usia Regi sudah 14 tahun, seharusnya sudah SMP. Namun Regi hanya dua minggu mengecap bangku Sekolah Dasar dan putus sekolah akibat penyakitnya.

Mendengar informasi tersebut Umi Yesi langsung menawarkan program paket A setara SD untuk Regi. 

“Regi bisa sekolah di Az zahra, gratis. Sekolahnya setiap hari Jumat dan Sabtu.” 

 

Regi mengangguk tanda mengiyakan. Insyaallah minggu depan Regi dapat mulai sekolah lagi. Meski kondisinya tidak bisa berdiri, dia bisa duduk dengan bimbingan khusus.

Sementara itu untuk membantu transfusi darah kembali, Umi Yesi menghubungi Ibu Reka, anggota IKAD yang getol memperjuangkan nasib anak thalasemia di Kepahiang.

Golongan darah Regi adalah O. Maka dibutuhkan pendonor dengan golongan darah tersebut. Biasanya sekali transfusi, Regi membutuhkan 4 sampai 5 kantong darah.

Bagi kawan-kawan yang ingin menjenguk dan membantu Regi dapat menemui di alamatnya, belakang SD 09 gang flmboyan RT.03 RW.05 no.44 Kelurahan Pasar Ujung Kecamatan Kepahiang.

Dan bagi para dermawan semoga bisa membantu Regi untuk berobat dan transfusi darah lagi. Yang ingin berdonasi bisa melalui Nomor Rekening Donasi Forum Pemberdayaan Perempuan Indonesia (FPPI) Kepahiang : 562201017469531 a/n Fromes Media Bagite.

 
Kegiatan PKW Batik Diwo Kepahiang