"PKBM AZ- ZAHRA""MEMBANGUN PERADABAN YANG BERMARTABAT" "MARI KITA TUNTASKAN WAJIB BELAJAR DUA BELAS TAHUN""TIDAK ADA KATA TERLAMBAT UNTUK BELAJAR"

DPC FPPI KEPAHIANG

DPC FPPI Kepahiang Promosikan Batik Diwo Ke Sumatera Barat

Zahra Publishing. DPC FPPI Kepahiang Promosikan Batik Diwo Ke Sumatera Barat.

DPC FPPI KEPAHIANG Promosi Batik Diwo di Sumatera Barat

Helmiyesi, M.Si. Ketua DPC FPPI Kabupaten Kepahiang beserta rombongan mengikuti Study Banding ke DPD FPPI Provinsi Sumatera Barat, Kamis-Minggu, 20-23 Januari 2022.

Pengurus DPC FPPI Kepahiang yang ikut serta adalah
Mardhatillah, S.Pd. Wakil Bendahara 2, Laili Suryani, S.Pd Bidang Ekonomi Kreatif, Fromes Media Bagite Bidang Hukum dan HAM, Anah Bidang Sosial Budaya, Eni Lastari, S.Pd Bidang Pendidikan.

Mereka mempromosikan batik Diwo karya UMKM perempuan Kepahiang di lokasi lokasi wisata yang ada di Sumatera Barat.

Objek wisata yang dikunjungi antara lain Istana Basa Pagaruyung Kabupaten Tanah Datar – Kelok Sembilan Kabupaten Solok – Jam Gadang Kota Bukittinggi – Taman Monumen Proklamator Bung Hatta Kabupaten Bukittinggi – Air Terjun Lembah Anai Kabupaten Tanah Datar – Jembatan Siti Nurbaya Kota Padang – Pantai Kota Padang – Pantai Carolina Bungus Kota Padang – Air terjun kelok jariang kota Padang – Pantai Carocok Kota Painan.

Batik Diwo adalah batik khas kabupaten Kepahiang. DPC FPPI Kabupaten Kepahiang telah membentuk 5 IKM yang berada di Desa Sidorejo, Kelurahan Padang Lekat, Desa Taba Baru, Desa Limbur Lama, dan Desa Batu Bandung.

Umi Yesi dkk dengan bangga memperkenalkan batik Diwo tersebut melalui DPD FPPI Provinsi Sumatera Barat.

Mereka bertemu di aula dinas koperasi kota Padang dalam bingkai malam keakraban dan silaturahmi.

Semoga ikhtiar ini semakin membuat perempuan kepahiang semakin cerdas, mandiri dan berprestasi.

Malam Keakraban Perempuan Indonesia di Sumatera Barat

Zahra Publishing. Malam Keakraban Perempuan Indonesia di Sumatera Barat

Dalam rangka silaturahmi dan menjalin keakraban DPD FPPI Bengkulu berkunjung ke DPD FPPI Sumatera Barat, Sabtu, 22 Januari 2022.

Suasana keakraban tersebut berlangsung di aula pertemuan balai Diklat Koperasi Sumatera Barat.

Sebanyak 15 orang perempuan Bengkulu dipimpin Ibu Hj. Elly Dahniarti melakukan study banding untuk mempelajari kegiatan pemberdayaan perempuan di Sumatera Barat.

Disampaikan oleh Hj.Syarlinawati Akbar, S.Pd.,MM. Ketua DPD FPPI Provinsi Sumatera Barat bahwa pemberdayaan perempuan dilakukan dari simpul terkecil yaitu dasawisma. Mereka membentuk UMKM perempuan bidang kuliner.

Kegiatan pemberdayaan perempuan yang diunggulkan DPD FPPI Provinsi Bengkulu adalah batik Diwo Kepahiang dan kue bay tat Bengkulu Selatan.

Kegiatan dipandu oleh Dr. Maiyulnita, SH, M.Si. sekretaris DPD FPPI Sumbar. Pembacaan Alquran oleh dr. Shelvi dan terjemahan Al quran  oleh Sania Asri Monica, ST. Sambutan Dr. Rosmiati Hakim, M.Ag wakil ketua 1. Sambutan Hj. Syarlinawati Akbar, S.Pd., MM. Ketua DPD FPPI Provinsi Sumatera Barat melalui video call, karena beliau sedang sakit dan berobat di Jakarta.

Lalu kegiatan dilanjutkan ramah tamah dan pemberian cenderamata berupa pigura Bunga Raflesia. Disampaikan oleh Elly selaku ketua DPD Provinsi Bengkulu bahwa Perempuan itu harus cerdas, mandiri dan berprestasi.

Semoga kunjungan ini akan berdampak pada kerjasama kedepannya, mewujudkan perempuan yang cerdas, mandiri dan berprestasi.

Perempuan Berani Bersuara, STOP Berita Yang Mendiskreditkan Perempuan

Zahra Publishing. Perempuan Berani Bersuara, STOP Berita Yang Mendiskreditkan Perempuan

Jika kita klik kalimat Perempuan Kepahiang di google ataupun media sosial lainnya maka yang akan muncul adalah informasi atau berita-berita yang mendiskreditkan Perempuan. Berita yang dominan pada masalah-masalah perempuan seperti pernikahan dini, kekerasan dalam rumah tangga, perkosaan dan berita pelemahan potensi perempuan lainnya.

Mendiskreditkan (berusaha untuk) menjelekkan atau memperlemah kewibawaan seseorang atau satu pihak tertentu ini menjadi berita empuk dan digemari banyak orang. Bahkan berita yang memburukkan, memfitnah, memojokkan, mencemari, mencoreng, menghitamkan, menghujat, menimpuk, menjahatkan, menjatuhkan, menjelek-jelekkan, dan menodai lebih sering diupload menjadi status yang viral di media sosial baik di facebook, grupwhatsapps dll.

Padahal tak kurang perempuan hebat dan berprestasi di Kabupaten Kepahiang. Perempuan yang berjuang diranah rumah tangga maupun karier serta organisasi kemasyarakatan. Sebut saja Ida Royani, perempuan sederhana yang mengabdikan dirinya untuk membangun Desa Limbur Lama Kecamatan Bermani Ilir Kab Kepahiang. Perempuan ini berhasil mengerakkan masyarakat di desanya untuk kembali bersekolah dan memiliki keterampilan yang dapat mensejahterahkan ekonomi perempuan dan lansia yang dibina. Melalui kegiatan pemberdayaan dan keterampilan itu pula beliau sering diundang ke event nasional. Banyak prestasi diraih dan masyarakat merasakan manfaat dari gerakannya tersebut.

Memiliki tubuh gemuk dan kurus juga sering menjadi perbincangan orang. Mereka di bully dan sering ditertawakan. Seolah-olah hanya perempuan yang langsing saja yang berhak bahagia. Maka Pipit, panggilan akrab pemilik sanggar senam Vit Studio mengajak perempuan kepahiang untuk menjaga kebugaran dan kesehatan tubuhnya melalui rutin berolahraga. Ada berbagai jenis senam yang ditawarkan, Zumba, Yoga dan Aerobik BL. Perempuan gemuk atau kurus tidak masalah asal sehat dan pola makan terjaga.

Adalah Siti Asma, perempuan hebat yang mendedikasikan hari-harinya untuk mengajar ngaji khusus perempuan dewasa dan lanjut usia. Dari Senin sampai Minggu jadwal beliau full untuk melayani perempuan supaya paham bacaan dan huruf alqur’an dengan benar. Dan kegiatan itu beliau lakukan tanpa dibayar sepeserpun. Kalaupun ada infaq dari peserta, uang itu akan digunakan untuk kegiatan kemanusiaan lainnya.

Nurhayati, Pimpinan LKP Sumber Hayati juga Perempuan hebat yang mengabdikan dirinya untuk menciptakan wirausaha baru khususnya perempuan. Melalui tangan dinginnya dia berhasil membantu banyak perempuan untuk membuka usaha dibidang menjahit, bordir, sulam dan membatik. Setiap hari, perempuan dan anak berkumpul dan belajar di lembaganya. Baginya jika perempuan memiliki keterampilan, maka perempuan dapat mandiri dan membantu suami dalam mencari nafkah keluarga.

STOP mendiskreditkan perempuan!, terutama perempuan di Kabupaten Kepahiang, adalah gerakan yang dilakukan oleh Helmiyesi dkk di DPC Forum Pemberdayaan Perempuan Indonesia (FPPI) Kab Kepahiang. Hal ini dalam rangka memperingati Hari Kartini yang diperingati setiap tanggal 21 April setiap tahunnya.

“Perempuan Kepahiang banyak yang berprestasi dan dapat berkontribusi untuk pembangunan di Kabupaten ini. Namun peran perempuan ini masih termarjinalkan, terutama dengan banyaknya pemberitaan yang mendiskreditkan perempuan. Perempuan di Kepahiang identik dengan masalah masalah yang membelenggunya. Untuk itu melalui momen Hari Kartini ini Kami menghimbau agar media lebih pro terhadap potensi yang ada pada perempuan. Buatlah berita perempuan inspirasi yang berdampak positif bagi perkembangan pembangunan di Kepahiang. Sebab jika talenta perempuan ini diekspos dapat menaikkan angka pengarusutaamaan gender di Kepahiang. Untuk itu STOP mendiskreditkan perempuan!”

#Habis Gelap Terbitlah Terang. Perempuan Kepahiang Perempuan Berkemajuan.#Selamat Hari Kartini, Perempuan Berani Bersuara.

 

 

 

 

Kegiatan PKW Batik Diwo Kepahiang