"PKBM AZ- ZAHRA""MEMBANGUN PERADABAN YANG BERMARTABAT" "MARI KITA TUNTASKAN WAJIB BELAJAR DUA BELAS TAHUN""TIDAK ADA KATA TERLAMBAT UNTUK BELAJAR"

Profil Tutor: Yosi Paraski

Matematika adalah bidang study yang paling di hindari oleh peserta didik formal maupun nonformal. Namun umi Yosi punya kiat dan trik jitu dalam menarik minat siswanya agar tetap bertahan mengikuti pelajaran sampai selesai. Kenalan dulu yuk….sama tutor matematika ini:
Nama: Yosi Paraski, S.Pd
Tempat, Tanggal lahir: Imigrasi Permu, 29 April 1990
Riwayat Pendidikan:
1. SDN 38 Kepahiang, lulus tahun 2002
2. MTsN 03 Kepahiang, lulus tahun 2005
3. SMAN 01 Tebat Karai, lulus tahun 2008
4. S1 Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Bengkulu, lulus tahun 2012.
Sempat mendapat penghargaan sebagai tutor berprestasi selama 2 tahun berturut turut yakni tahun 2015 dan tahun 2016. Pada tahun 2015, umi Yosi mendapat predikat tutor berprestasi (Juara 2) Se Provinsi Bengkulu dalam karya nyata berjudul pemanfaatan barang bekas sebagai media belajar matematika Paket A. Dan pada tahun 2016 menjadi tutor paket C berprestasi dengan tema bangun ruang dan tabung pada pelajaran Matematika Paket C.


Selain sebagai tutor di az Zahra, umi Yosi adalah tenaga kontrak di SMAN 1 Tebat Karai dan juga guru Matematika di MIS 05 Darussalam. Di balik tubuhnya yang mungil tersimpan energi yang kuat untuk membantu sesamanya. Kegiatan rutinnya yang seabrek abrek tak menghalangi langkahnya untuk hadir menemui peserta didik Paket B dan Paket C setiap hari Selasa dan Sabtu. Hal ini di karenakan beliau salut, senang, bangga dan terharu ketika melihat semangat peserta didiknya yang datang untuk belajar ke az Zahra.

Pengalaman kerja sebagai tutor:
Pada awalnya saya menjadi tutor paket A di PKBM Az-zahra Kepahiang yaitu pada bulan Januari tahun 2012, dimana sedikitpun tidak ada minat untuk menjadi tutor paket A, karena menurut saya mengajar paket A itu bukan hal yang mudah, disini setiap tutor dituntut untuk memberikan ilmu dengan peserta didik dengan cara dan trik yang unik karena mayoritas peserta didik pada tingkat kesetaraan paket A adalah memang orang – orang yang putus sekolah pada jenjang pendidikan SD, dan bahkan memang ada peserta didik yang belum pernah duduk atau sekolah di jenjang pendidikan setara SD lainnya. Selain itu juga peserta didik pada tingkat SD ini dari berbagai macam umur sehingga memiliki tingkat pengetahuan yang berbeda, namun saya tetap mencoba dan saya anggap semua itu adalah suatu tantangan bagi saya untuk memajukan pendidikan di Kabupaten Kepahiang.

 

Di PKBM Az-zahra Kepahiang pembelajaran tatap muka dilaksanakan setiap hari sabtu dan minggu, sedangkan hari – hari yang lainnya yaitu pembelajaran di laksanakan dengan tutorial dimana peserta didik yang meminta pembelajaran dimana pembelajaran tersebut di laksanakan sesuai keinginan dan kesepakatan antara tutor dan peserta didik dan penugasan oleh peserta didik yang dilaksanakan di rumah masing – masing. Dalam pembelajaran peserta didik di beri pinjaman berupa buku pelajaran dari PKBM Az-zahra sehingga setiap peserta didik di wajibkan memiliki buku pembelajaran untuk digunakan ketika tutorial dan penugasan berlangsung, jadi ketika mau tutorial peserta didik yang menentukan materi apa yang mau di pelajari bersama, dan ketika penugasan peserta didik pun memiliki buku pegangan.

Dalam proses pembelajaran di PKBM Az – Zahra Kepahiang tempat saya mengajar, proses pembelajaran yang berlangsung tidak hanya terfokus kepada tujuan – tujuan kognitif saja tetapi juga pembelajaran yang berlangsung untuk menumbuhkan skill peserta didik serta setiap tutor juga harus bisa melihat kondisi masyarakat dan warga belajar atau peserta didik itu sendiri, seperti kita ketahui mayoritas dari warga belajar berasal dari masyarakat yang kurang mampu dan belum pernah mendapat kesempatan untuk belajar di sekolah formal, sehingga kemampuan mereka yang sangat terbatas maka mereka lebih memilih pendidikan nonformal.

Belajar di PKBM Az-zahra Kepahiang juga fleksibel, mereka tetap bisa melakukan aktifitas atau pekerjaan meseka masing – masing, karena diantara mereka sebagian besarnya sudah bekerja, seperti ada yang bekerja di pabrik, petani, pedagang, tukang ojek, dan lain sebagainya. Namun semangat belajar mereka sangat kuat walaupun mereka memiliki banyak tanggungan di luara sekolah mereka tetap fokus dan semangat untuk belajar . Dengan semangat belajar itulah yang memotivasi saya untuk lebih semangat lagi dalam memberikan pembelajaran, dan memberi motivasi juga kepada peserta didik.

Dalam kegiatan pembelajaran pada kesetaraan paket A, B dan C saya khusus mengajar pada bidang studi matematika . pada umumnya peserta didik tidak menyukai pelajaran matematika, karena peserta didik beranggapan bahwa pelajaran matematika rumit, susah di pahami dan membuat pusing saja. Pembelajaran belum berlangsung ketika saya baru saja hadir dan duduk di ruang belajar peserta didik sudah mengeluh “aii lah male nian kami buk belajar matematika tu susah buk, buek pening palak buk, dak ngerti kami matematika tu ” dari kalimat keluhan mereka tersebut saya sedih dan saya berpkir bagaimana agar keluhan mereka sedikit demi sedikit menghilang, dengan kata lain bagaimana cara menumbuhkan semangat belajar matematika peserta didik sehingga pendapat mereka tentang pelajaran matematika yang mengerikan, rumit, susah di pahami dan membuat pusing itu berubah menjadi matematika itu unik dan menyenangkan.

 

Strategi yang pertama saya lakukan yaitu ketika pembelajaran matematika berlangsung saya lebih banyak memberi motivasi kepada peserta didik ketimbang memberikan pelajaran matematika, memberikan gambaran pentingnya peserta didik itu belajar matematika. Sedikit demi sedikit saya terus memperkenalkan pelajaran matematika memberikan penjelasan tentang matematika itu apa, mengapa kita di wajibkan untuk belajar matematika, tujuan saya memberi motivasi memperkenalkan matematika lebih luas kepada peserta didik agar peserta didik mengerti akan pentingnya belajar matematika . Salah satu motivasi yang sering saya ucapkan yaitu segala sesuatu itu harus di niatkan dalam hati, tidak ada yag tidak mungkin, tidak ada yang tidak bisa dilakukan selagi kita mau berusaha.

Alhamdulillah semakin banyak saya memberi motivasi kepada peserta didik dalam belajar pembelajaran matematika, peserta didik mulai mau untuk lebih mengenal matematika, dengan syarat ketika peserta didik mulai mau ikut belajar saya harus pintar – pintar mencari trik atau strategi belajar yang cocok sehingga peserta didik merasa jenuh dan bosan dalam pembelajaran.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

nine + 18 =

Kegiatan PKW Batik Diwo Kepahiang