Perempuan Berani Bersuara, STOP Berita Yang Mendiskreditkan Perempuan
Zahra Publishing. Perempuan Berani Bersuara, STOP Berita Yang Mendiskreditkan Perempuan
Jika kita klik kalimat Perempuan Kepahiang di google ataupun media sosial lainnya maka yang akan muncul adalah informasi atau berita-berita yang mendiskreditkan Perempuan. Berita yang dominan pada masalah-masalah perempuan seperti pernikahan dini, kekerasan dalam rumah tangga, perkosaan dan berita pelemahan potensi perempuan lainnya.
Mendiskreditkan (berusaha untuk) menjelekkan atau memperlemah kewibawaan seseorang atau satu pihak tertentu ini menjadi berita empuk dan digemari banyak orang. Bahkan berita yang memburukkan, memfitnah, memojokkan, mencemari, mencoreng, menghitamkan, menghujat, menimpuk, menjahatkan, menjatuhkan, menjelek-jelekkan, dan menodai lebih sering diupload menjadi status yang viral di media sosial baik di facebook, grupwhatsapps dll.
Padahal tak kurang perempuan hebat dan berprestasi di Kabupaten Kepahiang. Perempuan yang berjuang diranah rumah tangga maupun karier serta organisasi kemasyarakatan. Sebut saja Ida Royani, perempuan sederhana yang mengabdikan dirinya untuk membangun Desa Limbur Lama Kecamatan Bermani Ilir Kab Kepahiang. Perempuan ini berhasil mengerakkan masyarakat di desanya untuk kembali bersekolah dan memiliki keterampilan yang dapat mensejahterahkan ekonomi perempuan dan lansia yang dibina. Melalui kegiatan pemberdayaan dan keterampilan itu pula beliau sering diundang ke event nasional. Banyak prestasi diraih dan masyarakat merasakan manfaat dari gerakannya tersebut.
Memiliki tubuh gemuk dan kurus juga sering menjadi perbincangan orang. Mereka di bully dan sering ditertawakan. Seolah-olah hanya perempuan yang langsing saja yang berhak bahagia. Maka Pipit, panggilan akrab pemilik sanggar senam Vit Studio mengajak perempuan kepahiang untuk menjaga kebugaran dan kesehatan tubuhnya melalui rutin berolahraga. Ada berbagai jenis senam yang ditawarkan, Zumba, Yoga dan Aerobik BL. Perempuan gemuk atau kurus tidak masalah asal sehat dan pola makan terjaga.
Adalah Siti Asma, perempuan hebat yang mendedikasikan hari-harinya untuk mengajar ngaji khusus perempuan dewasa dan lanjut usia. Dari Senin sampai Minggu jadwal beliau full untuk melayani perempuan supaya paham bacaan dan huruf alqur’an dengan benar. Dan kegiatan itu beliau lakukan tanpa dibayar sepeserpun. Kalaupun ada infaq dari peserta, uang itu akan digunakan untuk kegiatan kemanusiaan lainnya.
Nurhayati, Pimpinan LKP Sumber Hayati juga Perempuan hebat yang mengabdikan dirinya untuk menciptakan wirausaha baru khususnya perempuan. Melalui tangan dinginnya dia berhasil membantu banyak perempuan untuk membuka usaha dibidang menjahit, bordir, sulam dan membatik. Setiap hari, perempuan dan anak berkumpul dan belajar di lembaganya. Baginya jika perempuan memiliki keterampilan, maka perempuan dapat mandiri dan membantu suami dalam mencari nafkah keluarga.
STOP mendiskreditkan perempuan!, terutama perempuan di Kabupaten Kepahiang, adalah gerakan yang dilakukan oleh Helmiyesi dkk di DPC Forum Pemberdayaan Perempuan Indonesia (FPPI) Kab Kepahiang. Hal ini dalam rangka memperingati Hari Kartini yang diperingati setiap tanggal 21 April setiap tahunnya.
“Perempuan Kepahiang banyak yang berprestasi dan dapat berkontribusi untuk pembangunan di Kabupaten ini. Namun peran perempuan ini masih termarjinalkan, terutama dengan banyaknya pemberitaan yang mendiskreditkan perempuan. Perempuan di Kepahiang identik dengan masalah masalah yang membelenggunya. Untuk itu melalui momen Hari Kartini ini Kami menghimbau agar media lebih pro terhadap potensi yang ada pada perempuan. Buatlah berita perempuan inspirasi yang berdampak positif bagi perkembangan pembangunan di Kepahiang. Sebab jika talenta perempuan ini diekspos dapat menaikkan angka pengarusutaamaan gender di Kepahiang. Untuk itu STOP mendiskreditkan perempuan!”
#Habis Gelap Terbitlah Terang. Perempuan Kepahiang Perempuan Berkemajuan.#Selamat Hari Kartini, Perempuan Berani Bersuara.
Tinggalkan Balasan