Orientasi Dasar Menulis Novel (ODMN) 2019
Bengkulu, 13/1/2019. Sebanyak 34 orang penulis berkumpul di RM. Kalasan Terapung Bu Lastri yang beralamat di depan asrama Polisi Brimob Kelurahan Surabaya, Jln. Irian Kota Bengkulu. Mereka datang dari berbagai Kab/kota se-Provinsi Bengkulu untuk mengikuti kegiatan Orientasi Dasar Menulis Novel (ODMN).
Kegiatan ini digagas oleh penulis senior Provinsi Bengkulu, Herman Suryadi, S.Pd.,M.Pd. Pria yang akrab disapa Kakaktua ini sangat aktif membina dan mengajak penulis pemula untuk berkarya melalui Bengkel Penulisan HaeS yang Ia pimpin sejak tahun 2013. Sampai saat ini ada 410 orang alumni yang telah berhasil melahirkan karya-karya sastra berupa penulisan puisi dan cerpen dari tangan dingin beliau. Dan dari alumni-alumni tersebut telah terbit lebih dari 560 judul puisi dan 240 judul cerpen.
Setiap tahun Bengkel Penulisan HaeS membuat gebrakan dalam mengembangkan literasi di Bengkulu. Sukses dengan Aksi Bintang Cerpen (ABC) di tahun 2018. Maka tahun 2019 mereka membuat program yang lebih menantang yakni menulis novel. Novel adalah karya sastra tingkat tinggi bagi seorang penulis. Jika penulis sudah mampu menulis novel, maka eksistensinya dengan sendirinya diakui. “Maka seriusilah bidang ini, jika benar-benar ingin menjadi penulis sejati!” pesan beliau.
Kakaktua telah menulis sejak tahun 1976, judul buku pertamanya “Bahana Camar dan Cemara”. Karya tersebut dicetak tahun 1995 dan menobatkan beliau menjadi pemenang II Nasional di Jakarta. Sejak saat itu, gairah menulis selalu mengisi hari-harinya. Hingga pada tahun 2013 Ia memutuskan membina dan membimbing guru atau masyarakat yang gemar menulis melalui Bengkel Penulisan HaeS.
Orientasi Dasar Menulis Novel (ODMN) yang dilaksanakan hari Minggu, 13 Januari 2019 ini bertujuan memberi wadah para pengarang novel di Bumi Raflesia. Diharapkan setelah kegiatan ini, peserta sudah mulai menulis novel sesuai keahliannya. Sehingga 34 penulis yang berkumpul hari ini ditambah 11 penulis sebelumnya akan menghasilkan karya minimal 1 Novel. Ditargetkan dalam waktu sembilan bulan sepuluh hari akan lahir 45 novel dari 45 penulis Bengkulu. Novel-novel tersebut akan mendapat penghargaan dan dilauching pada bulan November 2019.
”Saya optimis, setelah selesai acara ini maka peserta akan mulai menulis novel. Impian saya adalah satu penulis satu novel dapat terealisasi di akhir tahun nanti. Menulis itu mudah, semudah berbicara. Intinya kita harus serius, tulus dan fokus. Insyaallah Bengkulu akan membuat geger dunia sastra di Indonesia” ujar Kakaktua sumringah.
Umi Yesi, salah satu peserta ODMN sangat antusias dengan kegiatan ini. Beliau memberikan hadiah 3 buku yang terbit dalam waktu 3 bulan berturut-turut kepada Kakaktua. Buku pertama terbit bulan Oktober 2018 berjudul Hamari Adhuri Kahani (Kisah Kita Yang Belum Tuntas), buku kedua terbit bulan November 2018 berjudul Tak Cukup Dengan Mimpi, dan buku ketiga terbit bulan Desember 2018 merupakan kumpulan Biografi Perempuan Membangun Kepahiang yang didedikasikan dalam rangka memperingati Hari Ibu ke-90 di Kabupaten Kepahiang.
Kakaktua menyambut baik dan sangat senang mendapat hadiah buku tersebut. Beliau berharap Umi Yesi segera melahirkan Novel-novel yang bernuansa khas pendidikan nonformal. Seperti buku-buku yang telah ditulis sebelumnya. Semakin banyak penulis yang berkarya dibidangnya masing-masing maka semakin baik pula hasilnya. Bengkel Penulisan HaeS siap membina dan mendampingi. Syaratnya sederhana…yakni SERIUS, TULUS DAN FOKUS!
Tinggalkan Balasan