Labsite Kesetaraan dan Nikmatnya Kopi Kepahiang
Kepahiang, 16/8/2019. Monev Labsite dan Kopi Kepahiang
Pukul 09.10 Wib kami mendapat pemberitahuan jika Kepala Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (BP PAUD dan Dikmas) Bengkulu akan datang ke Kepahiang. Beliau bersama tiga orang tim auditor Itjen Kemdikbud, Ibu Eri, Ibu Tari dan Bapak Karno. Tujuan ke Az Zahra untuk uji petik audit kegiatan Labsite Kesetaraan Tahun 2018 dan bertemu dengan anak-anak paket A yang sedang jadwal tatap muka hari ini.
Ketika mereka sampai di Az Zahra, waktu menunjukkan pukul 10.36 wib. Dan mereka disambut oleh ananda Marvel (9 tahun) siswa Paket A di pintu gerbang. Beberapa siswa lainnya yang sedang asyik membaca buku berdiri dan menyalami mereka satu persatu. Seperti halnya tamu-tamu kami yang lainnya, ketika bertemu dan bertatapan langsung dengan peserta didik paket A yang masih muda belia. Pertanyaan sama selalu muncul, “Mengapa mereka tidak sekolah formal?”
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Umi Yesi Ketua PKBM Az Zahra Kepahiang meminta Marvel untuk menjawabnya. Namun anak tersebut enggan menjawab. Dia malu dan buru-buru keluar bermain dengan teman sebayanya. Umipun menjelaskan alasan banyaknya anak usia sekolah yang bersekolah di az Zahra dan mengapa mereka tidak bersekolah di formal. Salah satu alasannya karena tidak ada akte lahir, anak yang lahir tanpa ayah (anak ibu), faktor usia dan faktor ekonomi keluarga. Mereka adalah anak-anak spesial yang ditemukan pendamping anak dan tutor az Zahra, yang dibujuk dan dijemput agar mau kembali bersekolah. Hal ini juga yang menjadi alasan Bu Sa’adah Kepala BP PAUD dan Dikmas Bengkulu sebelumnya mempercayai Az zahra sebagai penerima labsite kesetaraan tahun 2018.
Setelah mereka melakukan wawancara dan mengecek kegiatan labsite tahun 2018 selesai, kami mengajak Pak Hendri Kepala BP PAUD dan Dikmas Bengkulu berkunjung ke unit usaha pengelolaan kopi yang dilakukan oleh alumni paket C PKBM Az Zahra Kepahiang yang berada di Desa Bandung Jaya Kecamatan Kabawetan.
Alumni program kesetaraan ini awalnya hanya ibu rumah tangga biasa yang lulus Sekolah Dasar. Pada tahun 2008 beliau lanjut sekolah paket B dan lulus paket C pada tahun 2014. Setelah lulus paket C beliau mendirikan lembaga Pendidikan Anak Usia Dini di desanya. Selanjutnya beliau terpilih menjadi Kepala Desa ketika desanya mengalami pemekaran dari Desa Bandung Baru (Desa Induk).
Supriyanti namanya, satu-satunya Kepala Desa Perempuan di Kecamatan Kabawetan. Berkat tangan dingin beliau, desanya semakin maju dan menjadi percontohan di Kabupaten Kepahiang.
Unit Usaha yang dikelola adalah pengelolaan kopi yang diberi label Baja coffe. Menurut beliau, usaha kopi ini cukup menjanjikan dan prosfeknya cerah.
“Banyak mahasiswa dan masyarakat yang belajar pengelolaan kopi di sini. Bahkan kami pernah kedatangan tamu dari luar negeri yang melihat usaha ini. Alhamdulillah, meski dulu hanya tamat SD saya bisa seperti ini, berkat ikut sekolah Paket saya bisa jadi Kades. Bahkan saya juga ikut kelas menulis bersama Umi Yesi. Sampai saat ini PKBM Az Zahra Kepahiang jadi idola di desa. Beberapa perangkat desa yang belum tamat SMP dan SMA saya daftarkan ikut sekolah Paket B dan Paket C.” Ujar Ibu Supriyanti memberikan testimoninya.
Sebelum pulang, kami diajak berkeliling melihat proses pengelolaan kopi dan merasakan langsung minum kopi yang fresh karena baru diolah. Rasanya segar dan nikmat sekali. Pecinta kopi wajib mampir ke sini, melihat pengelolaan kopi dan menikmati langsung kopi khas Kepahiang. Yang berminat oleh-oleh kopi bisa menghubungi Bu Supriyanti langsung di nomor Hp. 0823-7339-0140.
Tinggalkan Balasan