"PKBM AZ- ZAHRA""MEMBANGUN PERADABAN YANG BERMARTABAT" "MARI KITA TUNTASKAN WAJIB BELAJAR DUA BELAS TAHUN""TIDAK ADA KATA TERLAMBAT UNTUK BELAJAR"

FPPI Berharap Semua Desa Anggarkan Pemberdayaan Perempuan melalui Dana Desa

Helmiyesi, M.Si atau akrab disapa Umi Yesi adalah Ketua Forum Pemberdayaan Perempuan (FPPI) Kabupaten Kepahiang. Hari ini, beliau menjadi narasumber kegiatan pemberdayaan perempuan yang bersumber dari Dana Desa di PAUD Gemilang Desa Cugung Lalang Kecamatan Ujan Mas. Kabupaten Kepahiang.

” Saya sangat mengapresiasi Kepala Desa dan masyarakat di Desa Cugung Lalang yang dapat menganggarkan Dana Desa untuk kegiatan Pemberdayaan Perempuan. Tidak semua desa mau menganggarkan kegiatan seperti ini karena di anggap kurang penting dan tidak menjadi prioritas.

Padahal kegiatan pemberdayaan seperti ini diakomodir sejak adanya dana desa dalam undang-undang nomor 6 tahun 2014 tentang Desa. Serta adanya keterlibatan perempuan dalam pembangunan di desa mulai dari musyawarah perencanaan hingga serah terima hasil pekerjaan. Perempuan punya hak yang sama dalam mengambil keputusan dan pembangunan di desanya.

Permasalahan utama pada perempuan di desa antara lain pendidikan rendah atau putus sekolah, menganggur, pernikahan usia dini dan menjadi perempuan Kepala Keluarga (Peka). Peka adalah istilah bagi perempuan sendiri atau janda yang bercerai dari suaminya dan menjadi Kepala Keluarga untuk diri dan anak-anaknya.

Dampak dari permasalahan tersebut membuat perempuan rentan menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga, Tingginya kematian ibu hamil dan melahirkan dan Ketidak berdayaan perempuan dalam mengelola ekonomi keluarga.

Oleh karena itu adalah penting adanya keberpihakan pemerintah desa terhadap permasalahan-permasalahan yang dihadapi perempuan di desanya. Salah satunya adalah menganggarkan kegiatan pemberdayaan perempuan dalam bentuk peningkatan kapasitas atau keterampilan/lifeskills.

Andai semua desa dapat menganggarkan melalui dana desa untuk pemberdayaan perempuan, maka akan terbentuk perempuan desa yang berkualitas. Dengan demikian masalah perempuan dapat diminimalisir dan desa memiliki SDM perempuan yang handal.

Selamat kepada Desa Cugung Lalang yang peduli perempuan….!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

twenty − 10 =

Kegiatan PKW Batik Diwo Kepahiang