"PKBM AZ- ZAHRA""MEMBANGUN PERADABAN YANG BERMARTABAT" "MARI KITA TUNTASKAN WAJIB BELAJAR DUA BELAS TAHUN""TIDAK ADA KATA TERLAMBAT UNTUK BELAJAR"

Berbagi Kasih Ala Siswa Paket A Az Zahra

Kepahiang, 1/2/2019. Hari masih pagi, pukul 07.13 wib, ananda Lintang siswa paket A mengetok pintu rumahku yang bersebelahan dengan ruang belajar PKBM Az zahra Kepahiang.

“Assallamu alaikum Umi, tolong bukakan pintu ruang kelas, kami mau meletakkan kado.” Lintang dan Tessa berdiri di depan pintu, bicara pelan dan menatapku malu-malu.

“Oh…tunggu Pak Udin datang ya…sebentar lagi datang.” Aku tak begitu menyimak percakapan tadi karena sedang sibuk beres-beres rumah. Ku pikir anak ini datang kepagian, sebab jadwal tatap muka dimulai pukul 08.00 wib nanti.

Namun, ketika jadwal tatap muka baru akan dimulai, supraise! Ada kejadian luar biasa yang kami temui hari ini. Di depan kelas tersusun 3 buah kado bertuliskan untuk Rina dan Rini. Dan sekeranjang nasi kuning plus lauk pauknya.

“Apa ini, siapa yang ulang tahun?” Umi Efi tutor yang mengajar paket A hari ini terkejut dan mencoba mencari informasi.

“Hadiah untuk Rina dan Rini Mii” jawab Tessa yang duduk di bagian belakang.

“Oh…kenapa? Dari siapa?” Tanya Umi Efi masih penasaran.

“Nggak apa-apa mii, cuma mau ngasih  hadiah aja. Supaya mereka rajin ke sekolah. Itu dari Lintang dan teman-teman. Kami iuran dan minta sama tetangga juga. Terkumpul uang 300 ribu. Kami belikan baju baru untuk Rina dan Rini Mii.” Tessa menjelaskan panjang lebar, sementara Lintang hanya tersenyum di sampingnya. Mengangguk dan menatap Ibu Gurunya sambil tersenyum.

Rupanya ananda Lintang mempunyai inisiatif memberi hadiah kepada sahabatnya yang jarang masuk sekolah karena sibuk bekerja. Rina dan Rini adalah kakak beradik yang tinggal menumpang di rumah Wawaknya. Mereka berprofesi sebagai pemulung sampah.

Untuk ke sekolah mereka datang secara bergantian sebab salah satu dari mereka harus menjaga rumah. Rumah Wawak, tempat mereka tinggal belum memiliki pintu permanen, hanya ditutup kain hordeng. Jadi harus ada yang mengalah untuk berangkat ke sekolah. Dan terkadang Rina sebagai saudara tertua harus menemani Neneknya yang sudah sepuh di Desa Ujan Mas. Jika demikian maka keduanya tidak bisa berangkat tatap muka di Az Zahra. Sebab Rina menjaga Nenek, Rini menunggu rumah. Meski jarak antara rumah dengan Az Zahra tidak seberapa, namun kondisi tersebut tetap membelenggu mereka.

 

Selesai tatap muka, pukul 11.30 wib, kami bersama-sama mengunjungi kediaman Rina dan Rini. Lintang dan Tessa memberikan kado berisi pakaian untuk Rini. Rina sedang berada di Ujan Mas menjaga Neneknya. Saya beserta Tutor dan Staf Az Zahra ikut datang dan berkunjung.

  

Setelah menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan kami, saya memimpin doa. Bersyukur dan berterima kasih atas rahmat Allah SWT, kami dikaruniai siswa-siswi yang mau perduli dan mampu berbagi. Padahal kondisi mereka tak jauh lebih baik dari Rina dan Rini.

Siswa-Siswi paket A ini berusia 9 s.d 18 tahun. Mereka adalah pekerja anak, membantu perekonomian keluarga yang lemah.  Mereka anak-anak keluarga miskin. Tapi hari ini…mereka membuat kami kagum. Sebab ide memberi hadiah ini bukan dari kami. Melainkan dari mereka sendiri. Entah bagaimana cara mereka meminta sumbangan. Yang jelas, mereka berhasil membuatku menangis haru. Terima kasih Lintang, terima kasih Tessa, terima kasih anak-anakku. Hari ini hari Jum’at, hari terbaik untuk berbagi kasih. Di awal bulan Februari menjadi saksi. Betapa hebat kekuatan kasih sayang diantara siswa paket A ini. Semoga akan lahir pemimpin bangsa dari sosok mereka di kelak kemudian hari. Aamiin.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

six + nineteen =

Kegiatan PKW Batik Diwo Kepahiang